Selasa, 15 Mei 2012

Karena ini adalah DUNIA.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan berjumpa dengan mereka yang menyambutmu, tapi juga mereka yang menolakmu.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan memiliki teman dan sahabat, tapi juga musuh-musuh yang kau sadari atau yang tidak.

Karena inia adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan bertemu mereka yang memaafkan kealpaanmu, tapi juga mereka yang mendendam atas kesalahanmu.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan bertemu dengan mereka yang tulus tersenyum di hadapanmu, tapi juga mereka yang mengumpat di belakangmu.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan berinteraksi dengan mereka yang mengakui potensimu, tapi juga mereka yang tidak mengakuimu hanya karena mereka tidak punya potensi itu.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan duduk dengan mereka yang tertarik pada candaanmu, tapi juga mereka yang bahkan tidak ingin mendengar suaramu.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan berjumpa dengan mereka yang akan mengajari dan menuntunmu, tapi juga mereka yang menjerumuskanmu.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan mendengar pujian, tapi juga cacian.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau tidak hanya akan melihat musim semi, tapi juga musim gugur. Tidak hanya musim kemarau, tapi juga musim hujan.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau akan melihat segala ekspresi dalam tanggapan atas pribadimu.

Karena ini adalah dunia,
Maka kau akan berhadapan dengan segala macam peristiwa, bertemu segala macam jenis pribadi, mendengar segala macam tanggapan dan mendapat segala macam perspektif nilai.

Karena ini adalah dunia.
Ada saat kau merasakan hidup, ada saatnya kau akan berhadapan dengan mati.

Karena ini adalah dunia,
Jangan harap kau akan selalu mendapat senyuman. Jangan harap kau akan selalu menjalani hal-hal menyenangkan. Jangan harap kau akan selalu mendapat apa yang menjadi inginmu.

Karena ini adalah dunia,
Jangan larut dalam tawa saat dihadiahkan kebahagiaan, jangan pula tenggelam dalam tangis saat diberi musibah.

Karena ini adalah dunia,
Maka lanjutkan saja hidupmu, tegakkan kepalamu dihadapan manusia, tundukkan kepala dihadapan Tuhanmu.

Karena ini adalah dunia,
Maka hadapi saja apapun yang datang. Jalani sisa usia dengan cara yang disukai Nya. Bersabar atas segala yang menghadang, sembari melatih diri menjadi pribadi yang diridhai.

Karena ini adalah dunia.

Sabtu, 12 Mei 2012

Ku Titip Pesan di Kolong Rindu

Ku titip pesan di kolong rindu,
Untuk mu.

Mungkin sudah sepuluh, seratus, seribu, atau bahkan bertumpuk-tumpuk pesan
Ku titip di kolong rindu.

Pesan itu adalah peluh,
Peluh dalam waktu aku mengikat nafsu.
Pesan itu adalah sabar,
Sabar dalam letihnya hati menerka siapa dirimu.
Pesan itu juga adalah senyum,
Senyum dalam masa menanti hadirmu.
Pesan itu adalah pesan rindu,
Rindu bertumpuk-tumpuk yang sedang ku simpan untuk mu.


Ku titip pesan di kolong rindu.
Untuk mu,
Seseorang yang entah siapa, di suatu tempat yang entah di mana.
Seseorang yang telah dicatat untuk ku.


Untuk mu,
Ku titip pesan di kolong rindu.


Medan, Mei 2012

Kamis, 10 Mei 2012

Ini NGELAB namanya.

Bagi kita-kita mahasiswa jurusan eksak, pasti udah nggak asing dengan yang namanya praktikum, atau istilah kerennya "ngelab". Kerjaan yang satu ini beratnya luar biasa, nggak tau bilang lah. Segala perumpamaan, ibarat, maupun peribahasa tak dapat melukiskan betapa ribetnya perjuangan melalui hari-hari berat praktikum ini. #halah!

Bayangkan, udah 35 bulan jadi mahasiswa, masiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih aja mesti ngelab. Mending juga kalo laboratoriumnya bagus, alat-alatnya lengkap, trus bisa bikin kita termotivasi untuk melakukan penelitian-penelitian yang bakalan bikin dunia akademik ini bertambah kinclong, #eaaaa. 
Ini, udah laboratoriumnya sempit, tampilannya kusam, alat-alatnya pada rusak pula. Belum lagi semua aturan-aturannya yang bikin ribet bin susah, plus asisten-asisten laboratorium yang bikin hati cenat-cenut. Bukan karena demen saudara-saudara, tapi karena takut. Serem. Pokoknya, aura pada berubah deh kalo udah mulai ngelab.

Pedihnya di mana sih? Di mana-mana kawan, pedihnya di mana-mana. Biar tahu aja, praktikum ini cuma 1 sks lho, catat tuh, cuma 1 sks. Tapi seolah-olah kayak menanggung beban 5 sks. Bayangkan aja, sekali ngelab mesti bikin laporan praktikum yang seabrek-abrek, belum lagi pas hari H praktikum, nggak afdhal deh kalo nggak menyibuk luar biasa, lari turun naik tangga (kalo laboratoriumnya ada di lantai 2 atau lantai 3), nelpon atawa sms patner sekelompok nanyain laporan, nanya soal responsi kesana kemari, belum lagi kalo ada bahan yang ketinggalan, mesti kejar-kejaran balik ke kost, lompat-lompat di lapangan, manjat-manjat pohon, sampe ada yang guling-guling di tanah. (#wew! ini mau ngelab atau sedang kesurupan ya? :D)

Pokoknya kalo udah mulai ngelab, perang saudara bisa dengan gampang terpicu lah. Gimana nggak gitu, kita lagi ribet, eh temen malah tambah ngeribetin, pinjem ini itu lah, nitip ini itu lah, siapa yang nggak panas coba? Wuih, parah deh efek dari ngelab ini. 

Lain lagi kalo sudah bicara nilai. Yang ini lebih krusial lagi. Jangan kaget kalo ternyata nilai kita di bawah teman yang lain cuma gara-gara sang asisten dekat dengan si teman itu. Sudah biasa itu. Lain lagi kalo kita bisa ngejawab semua pertanyaan, eh malah dikatain sok pinter. Ada gitu? Ada banget lah, kesini aja kalo nggak percaya. Hahaha.

Ampun nggak tuh? Ampun banget kan? Tapi begitulah keadaannya, kawan. Ah, nggak segitunya juga kok, berlebihan deh. Ada yang nggak setuju? Silahkan saudara-saudara, tapi setidaknya keadaan di "tempat" kami ya seperti ini. (Maaf, dilarang sebut merk instansi :D)

Ya, begitulah kenyataannya. Parah. Miris. Luar biasa. Esensi praktikum yang seharusnya adalah pendalaman pemahaman tentang teori yang diajarkan di kelas serta menambah pengalaman praktik, seketika berubah menjadi aktivitas jurnalistik yang tak tentu pasal. Lho, kok? Jelas lah. Kita tidak dituntut untuk paham tentang percobaan, hanya dituntut untuk menyelesaikan laporan selengkap-lengkapnya. Ya, cuma itu saja tuntutannya. Membuat jurnal sebagus-bagusnya. Jadi tentu aja nggak berlebihan kalo dibilang praktikum ini hanya aktivitas jurnalistik semata. Tidak lebih. Kurang iya. Hahaha.

Dan akhirnya, inilah kita. Calon-calon sarjana eksak yang pola pikirnya sama sekali nggak eksak. Kita yang seharusnya menghasilkan ide-ide penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, malah lebih berkonsentrasi mengerjakan laporan-laporan yang kalo udah selesai bahkan nggak lagi dibaca karena percobaannya juga udah nggak update. Menurutku, sumber penyimpangan ini cuma satu, tidak adanya alat-alat terbaru yang bisa menggugah selera kita-kita untuk praktikum dan meneliti. Kalo sudah gini, mesti minta tanggung jawab siapa ya? Bingung juga. Komplain ke asisten, mereka juga nggak punya kuasa memperbarui laboratorium dan membeli alat-alat baru. Ke Dekan? Sudah. Tapi masih gini-gini aja. Ke Rektor? Sudah. Nggak ada perubahan. Parah. Miris. Luar biasa.

Senin, 07 Mei 2012

TOLONG HUKUM SAYA

Cerita hari ini.
Seperti minggu-minggu sebelumnya, hari senin adalah jadwal ku dan keempat teman lainnya untuk melaksanakan pengajian. Dalam pengajian ini, kami memiliki seorang murabbiyah, atau istilah kerennya "guru ngaji". Kita sebut saja namanya Kak C.Seperti pesan amirah (ketua), pengajian kami mulai pukul 14.00 di mushala kampus. Karena kebetulan kakak murabbiyah kami itu sedang ada keperluan hari ini, maka beliau meminta kami memulai pengajian seperti biasa sebelum beliau datang.

Tilawah dan tadabbur Al Quran sudah selesai. Amirah kami tercinta menanyakan kabar Kak C, kapan beliau datang. Kak C menjawab bahwa ternyata keperluan beliau belum juga rampung dan beliau meminta maaf karena tidak menyangka urusannya akan memakan waktu lama. Kemudian Kak C berpesan agar kami mulai saja materinya "tanpa" beliau. Setelah membaca pesan itu, kami pun mengira bahwa Kak C akan datang lebih lambat hari ini.

Waktu pun terus berjalan. Akhirnya seluruh "acara" inti sudah kelar, namun Kak C belum juga muncul. Kami memutuskan untuk rehat sambil menunggu Kak C datang. Waktu ashar sudah lewat sejam lebih, tapi Kak C belum juga nongol. Akhirnya kami pun pasrah menunggu.

17.30
Hari beranjak sore, tapi Kak C belum juga nampak. Akhirnya kami putuskan untuk menanyakan kabar beliau sekali lagi. Sms pun dibalas. Ternyata Kak C sudah dirumah dan mengira bahwa kami juga sudah pada bubar. Astaghfirullah, ternyata maksud kata-kata "tanpa" beliau adalah bahwa beliau tidak bisa hadir hari ini. Dasar salah kami, tidak teliti mencerna kata-kata, sehingga terjadi salah paham.

Mendengar bahwa kami ternyata masih menunggu, Kak C kaget luar biasa. Beliau pun minta maaf dengan sangat, merasa sangat malu, merasa sangat tidak amanah dan merasa sangat bersalah pada kami. Kami juga sebenarnya tidak enak karena sudah membuat beliau merasa demikian. Haduuh, maafkan keleletan kami ya kak,,,

Tapi ada satu yang buat aku tercengang, sehingga perlu menuliskan ini. Kak C bukan hanya meminta maaf. Tapi juga minta dihukum oleh kami. Benar saudara-saudara, MINTA DIHUKUM. Sebuah kejadian langka yang susah dijumpai di jaman ini. Beliau sungguh-sungguh minta diberi hukuman, sampai-sampai beliau mengatakannya berulang kali. "Tolong hukum saya, saya sudah tidak amanah hari ini. Tolong hukum saya, agar hati ini tenang", begitu kata beliau.

Luar biasa. Di jaman ini masih ada "guru" yang mengaku salah, minta dihukum pula oleh murid-muridnya. Ini nyata kawan, bukan sekedar teori dalam buku. Betapa miris jika dibandingkan dengan para pemimpin dan petinggi negeri ini. Yang sudah salah bukannya mengaku dan minta maaf, malah mengelak dan bohong sana-sini. Boro-boro minta dihukum, selagi masih ada cukup kocek untuk mengurus, kalau bisa jangan sampai dihukum. Parah.

Mari sama-sama kita belajar menjadi orang yang amanah. Jika salah, segera istighfar dan minta maaf, minta dihukum jika perlu. Itu baru baik. Dan mencontohkan kebaikan. Sehingga orang disekitar juga tergiur untuk "ikut-ikutan" melakukan dan menyebarkan kebaikan.

25 ALASAN AKU BERTERIMA KASIH PADA AYAH BUNDAKU


Ayah dan Bundaku,
  1. Terima kasih untuk membesarkan aku sampai sekarang.
  2. Terima kasih sudah mengajarkan aku mengenal dan menyembah Pencipta kita.
  3. Terima kasih untuk menyekolahkan aku sampai tingkat ini.
  4. Terima kasih karena kalian bangga kepadaku.
  5. Terima kasih sudah memberikankan aku makanan yang begitu enak dan rumah yang begitu nyaman.
  6. Terima kasih sudah mengantarkan aku ke dokter dan menungguiku di rumah sakit saat aku sakit.
  7. Terima kasih karena tidak pernah telat mengirim uang bulananku.
  8. Terima kasih sudah memberiku uang jajan yang cukup.
  9. Terima kasih sudah membelikan aku laptop.
  10. Terima kasih sudah membelikan aku Xperia.
  11. Terima kasih sudah membelikan aku sepeda lipat.
  12. Terima kasih sudah mendengar keluh kesahku.
  13. Terima kasih karena sudah memaafkan aku saat aku lupa mengerjakan perintah kalian.
  14. Terima kasih sudah mendengar dan mempertimbangkan pendapatku.
  15. Terima kasih untuk tambahan uang jajan di akhir bulan meski aku tidak minta.
  16. Terima kasih untuk selalu menanyakan kabarku.
  17. Terima kasih untuk mempercayaiku.
  18. Terima kasih untuk menangis karena penyakitku.
  19. Terima kasih sudah membelikan aku obat yang sangat mahal.
  20. Terima kasih karena selalu mengingatkan aku untuk makan teratur dan minum obat.
  21. Terima kasih sudah menegurku saat aku salah.
  22. Terima kasih untuk tidak memarahiku saat Indeks Prestasi ku turun.
  23. Terima kasih sudah mendukung niatku melanjutkan S2.
  24. Terima kasih karena kalian terus mencintaiku sampai sekarang.
  25. Terima kasih karena kalian masih punya berjuta-juta hal yang patut membuat aku berterima kasih.

Minggu, 29 April 2012

Bohong, Bohong, Bohong !

Kebetulan hari ini Aku nonton kartun jepang, Chibi Maruko-Chan. Ada satu hal yang menurutku cukup menarik, sampai Aku merasa harus menuliskannya di sini.

Dalam sebuah episode, diceritakan Maruko-Chan mengajak teman-temannya untuk datang ke rumahnya dan bermain bersama. Saat Maruko-Chan akan membuatkan minuman untuk teman-temannya itu, tidak sengaja dia melihat ada sekotak kue di atas meja. Tanpa pikir panjang dia langsung menghidangkan kue tersebut dan langsung "husnudzan" bahwa itu sengaja dibelikan ibunya untuk mereka.

Usut punya usut, ternyata sekotak kue yang sudah dihajar habis oleh Maruko-Chan and the gank itu dibeli untuk dibawa mengunjungi kerabat mereka. Wah, Maruko-Chan pun langsung ketakutan. Apalagi Ibunya bilang bahwa kue itu harganya sangat mahal, 3000 yen (harga yang cukup mahal untuk murid SD seperti dia). Dia pun tidak berani mengatakan yang sebenarnya pada ibunya, jadi ia BERBOHONG pada ibunya dan mengatakan kalau dia tidak tahu-menahu tentang kue itu.

Maruko-Chan mencari cara agar kue itu bisa kembali dan dia tidak dimarahi oleh ibunya. Alhasil, muncul lah sebuah ide. Dia mendatangi kakeknya dan kembali BERBOHONG agar dia diberi uang 3000 yen. Karena alasan untuk membeli buku, kakeknya pun dengan senang hati memberikan uang itu.

Tapi masalah belum selesai, ia masih harus membeli kue itu padahal ia juga masih harus sekolah. Akhirnya ia memutuskan untuk membolos dan meminta bantuan pada sahabatnya Tama-Chan agar BERBOHONG dan mengatakan kalau dia sedang sakit jika ditanya oleh Pak guru.

Dalam perjalanan menuju toko kue Maruko-Chan bertemu seorang polisi, dan saat ditanya kenapa ia berkeliaran di luar pada jam sekolah lagi-lagi dia BERBOHONG dan mengatakan bahwa sekolah pulang lebih awal hari ini dan dia akan mengunjungi neneknya di rumah sakit.

Maruko-Chan hampir menyelesaikan misinya, meskipun ia juga menyesal karena  telah membohongi banyak orang. Tak disangka di toko kue ia bertemu Ibunya, dan iapun kembali BERBOHONG dengan mengatakan bahwa ia ingin membantu Ibunya mendapatkan kembali kue-kue yang "hilang" itu. Hampir saja ia selamat, tapi memang dasar sial. Di perjalanan pulang ia bertemu polisi tadi dan semua kebohongan Maruko-Chan pun terungkap.

Ibu memarahinya, dan bertanya mengapa ia berbohong. Maruko-Chan sangat menyesal dan meminta maaf sambil menagis tersedu-sedu di pelukan ibunya. Ia mengakui bahwa saat berbohong ia merasa sangat buruk dan tidak nyaman. Dia pun berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

...................................................................................................................
...................................................................................................................

Well, itu lah cerita singkat dari kartun jepang yang Aku tonton tadi. Cerita dengan tema yang "umum" tapi bermakna dalam. Coba lihat, kebohongan sekecil apapun yang kita mulai, pasti harus kita lanjutkan dengan kebohongan-kebohongan lain, demi menyempurnakan kebohongan pertama. Tapi masih bagus, tokoh dalam kartun tadi masih merasa tidak nyaman dan bersalah karena telah banyak membohongi orang-orang sekitarnya. Sebuah hal yang sangat ironis jika dibandingkan dengan realita kehidupan kita jaman ini. Di mana berbohong dianggap hal yang lumrah dan "biasa-biasa" saja. Tidak sedikitpun merasa tidak nyaman, apalagi merasa bersalah. Paling kalau sudah ketahuan, cuma akan dibalas dengan wajah innocent alias pura-pura lugu dan tak berdosa.

So, adakah Anda berbohong hari ini? Jika ada, segera hentikan sebelum kebohongan lain ikut tercipta. Jangan sampai Anda menjadikan KEBOHONGAN sebagai suatu KEBUTUHAN. Kalau sudah begitu, siap-siap saja, Anda pun akan jadi sasaran kebohongan orang-orang seperti Anda.

Sabtu, 28 April 2012

Tanda-tanda Hari Kiamat Di Dalam Hadits-hadits Rasulullah SAW Tentang Perkembangan Sains dan Teknologi

Nabi Muhammad saw, sebagaimana kita semua tahu, hidup empat belas abad yang lampau. Catatan-catatan sejarah memperlihatkan bahwa, tatkala al-Qur’an diwahyukan, masyarakat Arab tidak memiliki teknologi yang memungkinkan mereka untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan tentang dunia ini atau alam semesta. Dengan demikian, terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara tingkat sains dan teknologi pada waktu itu, tatkala Nabi Muhammad saw. masih hidup, dengan zaman kita. Sesungguhnya, perbedaan ini terus berjalan pada awal mula abad ke-20 dan ke-21. Sebuah bukti yang gamblang tentang ini adalah bahwa segelintir penemuan teknologis yang namanya tak dapat disebutkan hanya beberapa dekade yang lalu telah menjadi unsur-unsur yang sangat dibutuhkan pada kehidupan kita saat ini.

Meskipun adanya perbedaan-perbedaan yang sangat banyak ini, pada abad ke-7, Nabi Muhammad saw. telah memberitahukan sejumlah kebenaran mengenai masa depan. Dalam halaman-halaman berikut, kita akan menelaah hadis-hadis yang menggambarkan tingkat pengetahuan ilmiah dan teknologi Akhir Zaman. Kita akan melihat bahwa apa yang diramalkan oleh Nabi Muhammad saw. empat belas abad yang lalu sedang menjadi kenyataan pada zaman kita.

  • Teknologi Kedokteran

Selama berabad-abad, memiliki umur yang panjang sudah menjadi salah satu dari tujuan utama umat manusia, di mana mereka telah mengerahkan banyak usaha guna mencapainya. Mengenai hal ini, Nabi Muhammad saw. memberitahukan kepada kita suatu kemajuan pada Akhir Zaman:

Pada saat itu … usia hidup akan makin bertambah panjang. (Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)


Empat belas abad telah berlalu semenjak Nabi Muhammad saw. menyampaikan kata-kata ini. Catatan-catatan yang tersimpan mengenai beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan dengan jelas bahwa rata-rata harapan hidup pada zaman kita jauh lebih besar daripada pada setiap awal abad sebelumnya. Bahkan, sudah ada suatu perbedaan yang besar sekali antara awal dan akhir abad ke-20. Misalnya, seseorang yang lahir pada tahun 1995 dapat berharap untuk hidup lebih lama 35 tahun daripada seseorang yang lahir pada tahun 1900.

  • Pendidikan

Sebuah perbedaan signifikan yang membedakan abad ke20 dan ke-21 dengan abad-abad sebelumnya adalah majunya kemampuan baca tulis. Pada masa-masa yang lebih awal, kemampuan baca tulis hanya dimiliki oleh segelintir orang yang memiliki status istimewa, sedangkan, menjelang akhir abad ke-20, UNESCO dan organisasi-organisasi pemerintah dan swasta lainnya, telah menyelenggarakan kampanye-kampanye di seantero dunia untuk melawan kecenderungan ini. Mobilisasi sumber-sumber daya pendidikan ini, dengan bantuan penemuan-penemuan teknologi dan layanan-layanan kemanusiaan, telah membuahkan hasil pada zaman kita. Menurut sebuah laporan dari UNESCO, rata-rata tingkat kemampuan baca tulis pada tahun 1997 adalah 77,4%.


 
Angka ini tentu saja adalah yang tertinggi dalam 14 abad. Pada saat yang sama, Nabi Muhammad saw. menggambarkan masyarakat pada Akhir Zaman dalam hadis beliau:


Kemampuan baca tulis akan meningkat — tatkala Pengadilan semakin dekat. (Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)

  • Teknologi Konstruksi
Suatu tanda kemajuan teknologi pada abad di mana kita hidup dan, yang mana Nabi Muhammad saw. telah menyebutkannya adalah dibangunnya gedung-gedung yang tinggi.

Tidak akan ada [Hari] Pengadilan — hingga gedunggedung yang sangat tinggi dibangun. (Diriwayatkan oleh Abu Hurairah)


As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba  hingga manusia berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi. (H.r. Bukhari)



Bila kita tilik sejarah arsitektur dan teknik, kita lihat bahwa gedung-gedung berlantai banyak mulai dibangun hanya menjelang akhir abad ke-19. Perkembangan-perkembangan teknologi, meningkatnya penggunaan baja dan lift mempercepat laju pembangunan struktur-struktur yang disebut pencakar langit. Pencakar langit telah menjadi sebuah bagian penting dari arsitektur abad ke-20 dan ke-21, dan pada hari ini telah menjadi sebuah lambang prestise. Apa yang dikatakan oleh hadis tadi telah menjadi kenyataan: manusia memang telah berlomba-lomba dalam membangun gedung-gedung tinggi, dan bangsa-bangsa pun saling berlomba-lomba dalam membangun pencakar langit tertinggi.

  • Teknologi Transportasi
Di sepanjang sejarah sudah ada suatu hubungan langsung antara kekayaan dan kekuatan rakyatnya dengan teknologi transportasinya. Masyarakat-masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengadakan sistem transportasi yang efektif dapat meningkatkan taraf kemajuan mereka.

Berbicara tentang karakteristik-karakteristik Akhir Zaman, Nabi Muhammad saw. bersabda mengenai perkembangan transportasi:


Hari Akhir tidak akan tiba hingga ... waktu berjalan dengan cepatnya. (H.r. Bukhari)




Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat. (H.r. Ahmad, Musnad)


Pesan dari hadis di atas cukup jelas. Pada Akhir Zaman, jarak-jarak yang sangat jauh akan ditempuh dalam waktu yang singkat oleh kendaraan-kendaraan baru. Pada zaman kita, pesawat terbang supersonik, kereta api dan kendaraan-kendaraan canggih lainnya dapat, dalam sekian jam saja, melintasi jarak yang dulunya ditempuh selama berbulan-bulan, dan melakukannya dengan lebih mudah, nyaman, dan aman. Dalam hal ini, isyarat yang diriwayatkan dalam hadis tadi telah menjadi kenyataan. 

Al-Qur’an menyebutkan kendaraan-kendaraan yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi modern:


Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Q.s. an-Nahl: 8).



Di sini, kita dapat memikirkan dengan mendalam makna ungkapan “waktu akan berjalan dengan cepat” dalam hadis pertama, dari sudut pandang apa yang telah kami ceritakan. Jelaslah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw., pada waktu Akhir Zaman, tugas-tugas akan dirampungkan dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan kurunkurun waktu lainnya. Sungguh, kemajuan-kemajuan dalam sains telah memungkinkan adanya peluang bagi hampir semua hal untuk diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat dan dengan hasil yang jauh lebih baik. Sebuah hadis serupa menguatkan pandangan ini:


Saat Akhir tidak akan tiba sebelum waktu menyusut, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan nyala lilin. (H.r. Tirmizi)



Misalnya, berabad-abad yang lalu, komunikasi internasional, yang lamanya sampai berminggu-minggu, kini dapat ditempuh dalam hitungan detik saja dengan menggunakan Internet dan teknologi komunikasi modern lainnya. Pada masa lalu, barang-barang yang dulunya sampai ke tujuan setelah menempuh perjalanan selama berbulan-bulan dalam kafilahkafilah, kini dapat dikirim dengan cepat. Pada hari ini, jutaan buku dapat diterbitkan dalam waktu yang beberapa abad yang lalu hanya dapat untuk menghasilkan satu buah buku saja. Hal-hal sehari-hari sudah begitu saja menjadi hal yang lazim, seperti kebersihan, cara-cara penyajian makanan, dan keperluan untuk perawatan anak-anak, sudah tidak lagi menghabiskan banyak waktu berkat adanya keajaiban-keajaiban teknologi modern.

Kita dengan mudah dapat memberikan sekian banyak contoh seperti itu. Akan tetapi, yang harus kita pikirkan dengan mendalam di sini adalah tanda-tanda yang diberitahukan oleh Nabi Muhammad saw. pada abad ke-7 dulu yang kini sedang menjadi kenyataan. 

  • Teknologi Komunikasi

Sebagian dari informasi paling menarik yang diberitakan oleh Nabi Muhammad saw. terdapat dalam hadis beliau yang menggambarkan teknologi komunikasi di masa modern. Salah satu hal yang beliau katakan cukup mencengangkan:


Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya. (H.r. Tirmizi)

Bila kita lihat hadis ini dengan lebih dekat lagi, kita dapat melihat kebenaran yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana kita maklumi, pada zaman dulu, cambuk dipakai secara luas untuk menaiki hewan-hewan tunggangan, khususnya onta dan kuda. Manakala kita telaah hadis ini kita pun melihat bahwa Nabi Muhammad saw. sedang membuat sebuah perbandingan.
Mari kita tanyakan kepada orang-orang pada zaman sekarang: “Benda berbicara apa yang dapat kita perbandingkan dengan bentuk sebuah cambuk?” Jawaban yang paling mendekati atas pertanyaan ini adalah sebuah telepon genggam atau suatu perangkat komunikasi lainnya yang serupa itu. Bila kita ingat-ingat, perangkat komunikasi nirkabel, seperti telepon genggam atau telepon satelit, adalah perkembangan yang baru-baru ini terjadi, maka kita akan paham be-tapa futuristiknya gambaran Nabi Muhammad saw. 1.400 yang lalu. Maka, ini adalah satu lagi pemberitahuan akan waktu sebelum Hari Pengadilan di mana kita hidup di dalamnya. 

Dalam riwayat lainnya dari Nabi Muhammad saw., beliau menyoroti perkembangan teknologi komunikasi:


Tak ada Hari Pengadilan ... hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri. (Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)

Pesan dalam hadis ini sudah cukup jelas: ia menyatakan bahwa seseorang mendengar suaranya sendiri merupakan sebuah karakteristik Akhir Zaman. Tentu saja, bagi seseorang agar dapat mendengar suaranya sendiri, pertama-tama suara itu harus direkam dan kemudian didengarkan. Teknologi rekaman dan reproduksi suara adalah produk-produk dari abad ke-20. Perkembangan ini merupakan titik balik dari kemajuan sains, salah satunya yang memungkinkan lahirnya industri-industri yang bergerak di bidang komunikasi dan media. Rekaman suara kini sudah mencapai titik puncaknya, dengan perkembangan-perkembangan mutakhir dalam komputer dan teknologi laser.

Pendeknya, perangkat-perangkat elektronik pada hari ini, seperti mikrofon dan pengeras suara, telah memungkinkan untuk merekam dan mendengar suara seseorang, yang menunjukkan bahwa apa yang disebutkan dalam hadis di atas kepada kita telah menjadi kenyataan.

Apa yang dikatakan dalam hadis-hadis yang menggambarkan Akhir Zaman mengenai teknologi komunikasi tidak terbatas pada hadis yang dikutip di atas saja. Masih ada tandatanda lain yang sangat menarik dalam hadis-hadis lainnya:


Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya. (Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)

Tanda hari itu adalah sebuah tangan menjulur di langit dan orang-orang pun berhenti untuk melihatnya.
(Al-Muttaqi al-Hindi, ‘Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Jelaslah bahwa kata “tangan” dalam hadis di atas merupakan kiasan. Pada zaman dahulu, sebuah tangan yang dijulurkan dari langit dan orang-orang menyaksikannya, sebagaimana tersebut dalam hadis tadi barangkali tidak begitu berarti bagi mereka. Namun bila kita mempertimbangkan teknologi pada hari ini, pernyataan tadi dapat ditafsirkan dengan sejumlah cara. Misalnya, televisi, yang kini sudah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari dunia ini, dan ia, beserta dengan kamera dan komputer, dapat menjelaskan dengan sangat baik apa yang digambarkan oleh hadis tadi. Kata “tangan” yang disebut dalam hadis itu mungkin saja dipakai untuk mengiaskan kekuasaan. Bisa dipakai untuk menyebut gambar-gambar yang muncul dari langit dalam bentuk gelombang, yaitu, televisi.


Beberapa contoh lain yang relevan juga sangat menarik:



Suatu suara yang memanggil namanya … dan bahkan orang-orang di timur dan barat akan mendengarnya. (Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)


Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)



Sebuah suara dari langit yang mana setiap orang akan mendengarnya dalam bahasa mereka sendirisendiri. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Hadits ini menyebutkan sebuah suara yang akan terdengar ke seluruh penjuru dunia dan dalam bahasa setiap orang masing-masing. Jelaslah, yang dimaksud adalah radio, televisi, dan metode-metode komunikasi lainnya yang semacam itu. Adalah sebuah keajaiban bahwa, 1.400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad saw. memberi isyarat suatu perkembangan yang bahkan tak terbayangkan pada seratus tahun yang lalu.

Tatkala Bediuzzaman Said Nursi menafsirkan hadits-hadits ini, beliau menerangkan bahwa hadits-hadits ini secara menakjubkan meramalkan kemunculan radio, televisi, dan perangkat-perangkat komunikasi lainnya yang semacam itu.



Source : Tanda-tanda Hari Kiamat - Harun Yahya

Jumat, 27 April 2012

Siapa Bilang Anda Miskin?

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah tulisan provokatif yang saya baca dari sebuah buku. Penulis buku tersebut yang juga merupakan seorang dosen, suatu hari bertanya pada para mahasiswanya.
"Siapa diantara Anda yang merasa masih miskin?"


Kontan saja para mahasiswanya terkaget-kaget dengan pertanyaan yang ajaib itu. Setelah terlihat ragu-ragu beberapa mahasiswa kemudian mengacungkan tangan diikuti oleh beberapa mahasiswa lainnya.

"Kalau begitu, siapa diantara Anda sekalian yang merasa sudah kaya?"
Ternyata hanya ada dua orang yang mengacung.

"Lho, jadi yang dari tadi tidak mengacung merasa apa? Masih miskin atau sudah kaya?"
Para mahasiswa cuma senyum-senyum. Kemungkinan sebabnya mereka tidak menjawab itu cuma dua : malu atau bingung.

Kemudian sang dosen melanjutkan pertanyaannya,
"Well, sekarang ini pertanyaan untuk Anda yang merasa miskin . . . . seandainya saya beri Anda masing-masing uang sebesar 10 miliar, Anda mau terima?"

"Itu beneran atau cuma seandainya, Pak?" terdengar celetukan iseng dari seorang mahasiswa.

Kontan saja dijawab oleh sang dosen, "Ya jelas saja ini seandainya beneran...."

Sambil ragu-ragu apakah sang dosen serius atau tidak, para mahasiswa itu menjawab sambil malu-malu, "Ya mau lah, Pak...."

"Okey... Tapi tunggu dulu... there's no such a free lunch.... tidak ada makan siang gratis... Anda saya kasih 10 miliar tapi syarat dan ketentuan berlaku..." ujar sang dosen.

"Apa Pak?" tanya mereka.

"Gampang. Saya cuma minta satu ruas buku kelingking Anda dipotong untuk saya... mau?" tanya sang dosen.
Mereka serempak bilang tidak mau sambil ada yang menggeleng.

"Berarti harga ujung jari kelingking Anda lebih dari 10 miliar bukan? Okeeyy... saya naikkan harganya menjadi 50 miliar.... mau??" tanya sang dosen lagi.

"Tidaaaak!" jawab mereka serempak.

"100 miliar???" tanya sang dosen lagi.

Mereka masih bertahan dengan jawaban tidak.

Dengan suara dramatis dsang dosen berkata, "Jadi satu ruas buku kelingking Anda harganya lebih dari 100 miliar bukan?? Lalu bagaimana dengan seluruh tubuh Anda? Kalu dirupiahkan berapa harga tubuh Anda? Jadi siapa bilang Anda miskin????"

Untuk beberapa saat suasana kelas hening... Wajah mereka terpana.

Jadi siapa bilang Anda miskin??

Selasa, 24 April 2012

GALAU

 
Pada apa hati merasa
Pada apa lisan terbungkam
Pada apa kata menjadi sarat makna
Hingga janji menjadi begitu dinanti

Senyum dan kerutan dahi hadir kadangkala
Hanya sebab membaca baris kata
Setiap kalimat dikaji akal
Karena tiba-tiba setiap ungkapan terasa ditujukan buatnya

Dia tahu,
Sulit untuk pura-pura tidak tahu
Sulit untuk pura-pura wajar
Sulit untuk pura-pura tak merasa

Tapi dia juga sadar,
Kalaupun tahu, lantas mau apa?
Kalaupun tidak wajar, lalu selanjutnya bagaimana?
Kalaupun sudah terasa, dia bisa bilang apa?

Biar kau tahu saja,
Bukan dia menolak menerima rasa
Hanya saja,Kau memang belum benar-benar datang

Medan, April 2012

Jumat, 06 April 2012

Hidup = Games

Pernah dengar games yang namanya "Quiz Parampa" nggak? Atau ada yang sudah pernah memainkannya? Kalau yang sudah pernah memainkannya, pasti tahu betapa gokilnya games yang satu ini. Games yang terdiri dari 100 level dalam tiap serinya ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemecahan masalahnya sehingga kita bisa melaju ke level selanjutnya.

Well, di sini aku bukan mau memberi tips ataupun trik tentang bagaimana cara memenangkan games ini. karena sebenarnya juga games ini sudah cukup lama beredar alias sudah tidak update lagi. Tapi dari games ini aku dapat pelajaran yang mungkin nggak akan aku jumpai di dalam kelas.

Games ini persis banget dengan kehidupan kita. Sang Programmer kehidupan ini telah menyediakan level bagi kita. Ada banyak masalah yang harus kita hadapi tiap levelnya, dengan solusi-solusi tak terduga. Belum tentu hal yang kita anggap benar adalah solusi yang benar-benar tepat. Terkadang bahkan kita harus berpikir di luar logika agar mendapatkan solusi yang tepat dan naik ke level selanjutnya. Sang Programmer kehidupan ini juga telah menyisipkan berbagai lubang-lubang jebakan yang kalau kita tidak memperhatikan instruksi dengan teliti, kita bisa saja jatuh dan kembali ke level awal.

Menjalani hidup sama seperti bermain games. Bedanya hidup ini punya batas waktu, yang jika waktunya habis, kita tak akan bisa mengulanginya kapan saja semau kita. Kita harus pintar-pintar agar dapat menjawab segala permasalahan dalam waktu singkat. Terkadang ilmu kita tidak dapat digunakan untuk menjawab segala persoalan dari Sang Programmer Kehidupan Yang Maha Pintar, tetapi dengan pintar-pintar melihat setiap tanda dan instruksi-Nya, mudah-mudahan kita akan dapat naik level dengan mulus dan nilai memuaskan.

Rabu, 21 Maret 2012

Indahnya Ukhuwah

Ukhuwah Islamiyah, pasti udah pada sering denger kan kata ini?
Ukhuwah dari segi bahasa, berasal dari kata "akhun" yang berarti saudara. Jadi menurut bahasanya, ukhuwah itu artinya persaudaraan. Sedangkan dari segi istilah, ukhuwah itu punya makna yang lebih dalem lagi. Ukhuwah bisa dimaknai sebagai IKATAN HATI yang terbentuk atas dasar adanya persamaan AQIDAH. Wiiiiihhh,, dalem gak tuh? Nah, jadi yang namanya ukhuwah itu baru afdhal kalo sudah ada ikatan hati,, gitchuuu...



Ada beberapa hakikat Ukhuwah Islamiyah, antara lain,
  • Ukhuwah yang kita rasakan merupakan salah satu nikmat dari Allah SWT.
    "Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya padamu agar kamu mendapat petunjuk". (Q.S. Ali Imran : 103)
  • Ukhuwah islamiyah juga dianalogikan dengan perumpamaan tali tasbih. Di mana kalo tali tasbih itu putus, maka butir-butir tasbihnya juga pasti akan jatuh berceceran.
  • Ukhuwah juga merupakan arahan Rabbani.
    "dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksa". (Q.S. Al Anfal : 63)
  • Ukhuwah merupakan cerminan dari kekuatan iman kita.
    "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat". (Q.S. Al Hujurat : 10)
Nah,,, luar biasa banget kan hakikat dari ukhuwah islamiyah itu. Dalam ber-ukhuwah, kita juga mesti punya pupuk supaya ukhuwah kita tetap terjaga dan tumbuh dengan indah. #eeeaaa...
Ini dia beberapa hal yang kudu kita lakuin untuk memperkokoh ukhuwah kita,
  • Saling mengungkapkan rasa cinta.
  • Memohon didoakan oleh saudara kita.
  • Menunjukkan wajah penuh kegembiraan ketika kita bertemu dengan nya.
  • Berjabat tangan ketika bertemu (terkecuali yang bukan mahram nya yaaa,,,)
  • Sering bersilaturahim dan mengunjungi.
  • Saling memberi hadiah. Nah kalo yang ini, nggak mesti dilakuin pas ultah nya doang sis,, kita juga bisa memberi hadiah kapan aja, yang penting sesuai budget deh,,
  • Memperhatikan sesama muslim dan meringankan bebannya.
 

Itu dia tips-tips supaya ukhuwah kita makin terikat erat. Then, setelah ukhuwah kita semakin erat, so pasti ada hasilnya, buah manis dari ukhuwah kita. Ketika ukhuwah kita sudah terikat erat, maka kita akan merasakan lezat dan manis nya iman itu. Dan insyaAllah kita juga akan mendapat perlindungan Allah di hari akhir karena senantiasa menjaga silaturahim dan mempererat ukhuwah islamiyah.

Tentang

Kujelaskan.
Kau maknai dengan bisu.
Kata tetap tak dipaham,
Kalimat pun tak dapat menembus.
Meski dimulai dengan maksud,
Tertolak oleh diam.

Jika tak bisa tentang aku.
Pikirkan bahwa ini tentangmu.
Cukup, arah ini berubah sudah.
Tapi kau tetap ingin di situ.

Makna kata,
Simpan itu, gantikan seperti ini.
Tapi lisan terkoyak sudah,
Keras nya tetap saja.

Sudah,
Ini bukan tentang aku.
Dan cukup bagiku,
Ini bukan lagi tentangmu.

 

Sabtu, 17 Maret 2012

Lebah Madu


 "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."
(QS. An-Nahl: 68-69)                                                                            





Hampir semua orang tahu bahwa madu adalah sumber makanan penting bagi tubuh manusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari sifat-sifat luar biasa dari penghasilnya, yaitu lebah madu.
Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah nektar, yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru-yaitu madu-dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang.
Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan produksi berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan energi? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata "wahyu" yang telah diberikan kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi.
Lebah memproduksi madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang memproduksi susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya.


Organisasi Yang Luar Biasa Dalam Sarang Lebah

   Kehidupan lebah di sarang dan produksi madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama "kehidupan sosial" lebah. Lebah harus melaksanakan banyak "tugas" dan mereka mengatur semua ini dengan organisasi yang luar biasa.

Pengaturan kelembapan dan ventilasi: Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki kualitas perlindungan tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan kualitas perlindungan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang harus 35 C selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga ventilasi.
Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur ventilasi sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada struktur kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang standar, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah ventilator yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.
Sistem ventilasi ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.
Sistem kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga kualitas madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat sistem pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan bakteri. Tujuan utama sistem ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bereaksi untuk mengusirnya dari sarang.
Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan mekanisme pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka memproduksi suatu zat yang disebut "propolis" (resin lebah) untuk pembalsaman. Resin lebah ini diproduksi dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada resin yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Resin lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, resin tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka.

Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran. Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini membuat propolis ideal untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebut ideal? Bagaimana lebah memproduksi suatu zat, yang hanya bisa diproduksi manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, dengan pemahaman ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal ini?
Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.


Penyimpanan Maksimal Dengan Bahan Minimal

Sarang yang dibangun lebah dapat menampung 80 ribu lebah yang hidup dan bekerja bersama-sama, dengan menggunakan sedikit bagian dari lilin lebah.
Sarang tersebut tersusun atas sarang madu berdinding lilin lebah, dengan ratusan sel-sel kecil pada kedua permukaannya. Semua sel sarang madu berukuran sama persis. Keajaiban teknik ini dicapai melalui kerja kolektif ribuan lebah. Lebah menggunakan sel-sel ini untuk menyimpan makanan dan memelihara lebah muda.
Selama jutaan tahun, lebah telah menggunakan struktur segi enam untuk membangun sarangnya. (Sebuah fosil lebah yang berusia 100 juta tahun telah ditemukan). Sungguh menakjubkan bahwa mereka memilih struktur segi enam, bukan segi delapan atau segi lima. Ahli matematika memberikan alasannya: "struktur segi enam adalah bentuk geometris yang paling cocok untuk memanfaatkan setiap area unit secara maksimum". Jika sel-sel sarang madu dibangun dengan bentuk lain, akan terdapat area yang tidak terpakai, sehingga lebih sedikit madu yang bisa disimpan dan lebih sedikit lebah yang mendapatkan manfaatnya.
Pada kedalaman yang sama, bentuk sel segi tiga atau segi empat dapat menampung jumlah madu yang sama dengan sel segi enam. Akan tetapi, dari semua bentuk geometris tersebut, segi enam memiliki keliling yang paling pendek. Kendatipun memiliki volume yang sama, jumlah lilin yang diperlukan untuk membangun sel segi enam lebih sedikit daripada untuk membangun sel segi tiga atau segi empat.
Kesimpulannya: sel berbentuk segi enam memerlukan jumlah lilin paling sedikit dalam pembangunannya, dan menyimpan madu paling banyak. Lebah tentu tidak akan mampu menghitung ini, yang hanya dapat dilakukan manusia dengan perhitungan geometris yang rumit. Hewan kecil ini menggunakan bentuk segi enam secara fitrah, hanya karena mereka diajari atau "diilhami" oleh Tuhan mereka.
Desain sel segi enam ini sangat praktis dalam banyak hal. Sel-sel tersebut pas saat disusun dan menggunakan satu dinding bersama-sama. Sekali lagi, hal ini menjamin penyimpanan maksimal dengan lilin minimal. Kendatipun agak tipis, dinding sel ini cukup kuat untuk menahan berat beberapa kali lebih besar dari beratnya sendiri.
Selain pada dinding sisi sel, lebah juga menggunakan prinsip penghematan maksimal ini ketika membangun ujung-ujung bagian bawah.
Sarang dibuat seperti sebuah potongan pipih dengan dua baris sel yang saling membelakangi. Dalam hal ini, terjadi masalah pada titik pertemuan dua sel. Masalah ini diselesaikan dengan cara membangun permukaan bawah sel dengan menggabungkan tiga bujur sangkar. Ketika tiga sel dibangun pada satu sisi sarang, permukaan bawah sel pada sisi lain pun otomatis terbentuk.
Karena permukaan bawah tersusun dari plat-plat lilin bujur sangkar, bagian bawah sel-sel yang dibuat dengan cara ini jadi bertambah dalam. Ini berarti volume sel bertambah, dan berarti bertambah pula jumlah madu yang dapat disimpan.


Ciri-Ciri Lain Sarang Madu

Satu hal lain yang dipertimbangkan ketika membangun sarang madu adalah kemiringan sel. Dengan menaikkan kemiringan sel 13 pada kedua sisinya, lebah mencegah sel berposisi sejajar dengan tanah. Dengan demikian, madu tidak akan bocor dari mulut sel.
Selagi bekerja, lebah madu saling bergelantungan membentuk lingkaran dan bergerombol. Dengan melakukan hal ini, mereka menghasilkan suhu yang dibutuhkan untuk produksi lilin. Kantung kecil dalam perut mereka memproduksi cairan transparan, yang mengalir keluar dan mengeraskan lapisan lilin tipis. Lebah mengumpulkan lilin dengan menggunakan kait kecil pada kakinya. Mereka memasukkan lilin ini ke dalam mulut, lalu mengunyah serta memprosesnya sampai lilin tersebut cukup lunak, dan membentuknya dalam sel. Sejumlah lebah bekerja bersama untuk menjaga suhu yang dibutuhkan tempat kerja mereka, agar lilin tersebut tetap lunak dan mudah dibentuk.
Ada satu hal lagi yang menarik untuk diketahui: pembangunan sarang madu dimulai dari bagian atas sarang dan berlanjut ke bawah secara bersamaan pada dua atau tiga baris yang terpisah. Sementara potongan sarang madu berkembang ke arah yang berbeda, pertama-tama bagian bawah dari dua baris tersebut menyatu. Proses ini dilaksanakan dengan selaras dan tertata secara menakjubkan. Oleh karena itu, sulit dimengerti bahwa sarang madu sebenarnya terdiri atas tiga bagian terpisah. Potongan-potongan sarang madu, yang pembangunannya dimulai dari arah yang berbeda-beda, diatur begitu sempurna, sehingga kendatipun terdapat ratusan sudut berbeda dalam strukturnya, sarang tetap tampak seperti satu sarang yang seragam.
Untuk pembangunan tersebut, lebah harus terlebih dahulu memperhitungkan jarak antara titik awal dan titik sambungan. Lalu, mereka mendesain dimensi sel tersebut sesuai dengan ini. Bagaimana perhitungan yang demikian rumit dapat dilakukan oleh ribuan lebah? Hal ini senantiasa menakjubkan para ilmuwan.
Sungguh sangat tidak rasional bila kita mengira bahwa lebah telah menyelesaikan tugas ini, yang hampir tak mampu dilakukan manusia sendiri. Hal ini melibatkan organisasi yang sedemikian rumit dan terperinci, mustahil mereka bisa melakukannya sendiri.
Jadi, bagaimana mereka mewujudkannya? Seorang evolusionis akan menerangkan bahwa peristiwa ini dicapai melalui "naluri". Akan tetapi, "naluri" apa yang dapat mempengaruhi ribuan lebah secara bersamaan dan membuat mereka melakukan suatu kerja kolektif? Andaipun setiap lebah bertindak berdasarkan "naluri" masing-masing, ini belum cukup. Yang mereka kerjakan harus bersesuaian dengan naluri lebah-lebah lain untuk dapat mencapai hasil menakjubkan ini. Oleh karena itu, pastilah mereka diarahkan oleh sebuah "naluri" yang berasal dari satu sumber yang unik. Menimbang bahwa lebah mulai membangun sarang dari sudut yang berbeda-beda, lalu menggabungkan pekerjaan mereka tanpa meninggalkan satu celah pun, dan membangun semua sel dengan ukuran sama dalam struktur segi enam sempurna, sudah pasti bahwa lebah menerima pesan naluriah ini dari sumber yang sama persis!
Istilah "naluri" yang digunakan di atas "hanyalah sebuah nama" sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, surat Yusuf ayat 40. Tidak ada gunanya berkeras menggunakan "sekadar nama" untuk menyembunyikan kebenaran yang sudah sangat jelas. Lebah diberi petunjuk oleh sebuah sumber unik dan karenanya mereka berhasil melaksanakan pekerjaan mereka-yang tanpa petunjuk ini tak akan mampu mereka lakukan. Bukan naluri-sebuah istilah tanpa arti-yang menunjuki lebah, melainkan "wahyu" yang disebutkan dalam Surat an-Nahl. Binatang mungil ini melaksanakan program yang telah ditetapkan Allah bagi mereka secara khusus.

Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (QS- Al Jatsiyah: 4)


Cara Menentukan Arah

 Lebah biasanya harus terbang menempuh jarak jauh dan menjajagi wilayah luas untuk menemukan makanan. Mereka mengumpulkan serbuk sari bunga dan bahan pembuat madu dalam jarak 800 m dari sarang. Seekor lebah, yang telah menemukan bunga, terbang kembali ke sarangnya untuk memberi tahu lebah lain tentang tempat bunga tersebut. Bagaimana lebah ini menjelaskan lokasi bunga kepada lebah lain di sarang?
Dengan menari!… Lebah yang kembali ke sarangnya mulai menari. Tarian ini adalah sarana ekspresi, yang mereka gunakan untuk memberi tahu lebah lain tentang lokasi bunga. Tarian yang diulang-ulang lebah tersebut mengandung semua informasi tentang sudut, arah, jarak, dan informasi perincian lain tentang sumber makanan, sehingga lebah lain dapat mencapai tempat itu.
Tarian ini berbentuk angka "8" yang diulang terus-menerus oleh lebah tersebut (lihat gambar di atas). Lebah tersebut membentuk bagian tengah angka "8" dengan mengibas-ngibaskan ekor dan bergerak zig-zag. Sudut antara gerakan zig-zag dan garis matahari-sarang menunjukkan arah sumber makanan dengan tepat (lihat gambar di atas).
Akan tetapi, sekadar mengetahui arah sumber makanan tidaklah cukup. Lebah pekerja juga harus "mengetahui" seberapa jauh mereka harus menempuh perjalanan mengumpulkan bahan pembuat madu. Jadi, lebah dari sumber bunga tersebut memberitahukan jarak serbuk bunga dengan gerakan tubuh tertentu, yakni dengan menggoyangkan bagian bawah tubuhnya dan menimbulkan aliran udara. Misalnya, untuk "menjelaskan" jarak 250 m, ia mengibaskan bagian bawah tubuhnya lima kali dalam setengah menit. Dengan demikian, lokasi pasti sumber makanan tersebut dapat dijelaskan dengan terperinci, baik tentang jarak maupun arahnya.
Ada masalah baru bagi lebah yang memerlukan waktu lama untuk terbang ke sumber makanan. Saat lebah-yang hanya mampu menjelaskan sumber makanan berdasarkan arah matahari-kembali ke sarangnya, matahari bergeser 1 setiap 4 menit. Akhirnya, lebah akan melakukan kesalahan 1 setiap 4 menit perjalanannya, yang ia beri tahukan pada lebah-lebah lain.
Anehnya, lebah ini tidak menghadapi persoalan tersebut! Mata lebah terdiri atas ratusan mata segi enam kecil. Setiap lensa berfokus pada satu wilayah sempit, persis seperti teleskop. Lebah yang melihat ke arah matahari pada waktu tertentu di siang hari akan selalu dapat menentukan lokasinya saat terbang. Lebah melakukan perhitungan ini dengan memanfaatkan perubahan cahaya matahari berdasarkan waktu. Akibatnya, lebah menentukan arah lokasi sasaran tanpa salah, dengan melakukan koreksi dalam informasi yang ia berikan di dalam sarang ketika matahari bergerak maju.


Metode Penandaan Bunga

Lebah madu dapat mengetahui kalau bunga yang ia temui telah didatangi dan diambil nektarnya lebih dahulu oleh lebah lain, dan ia segera meninggalkannya. Dengan demikian, ia menghemat waktu dan tenaga. Lalu, bagaimana seekor lebah mengetahui, tanpa memeriksa, bahwa nektar bunga tersebut telah diambil?
Ini terjadi karena lebah yang mendatangi bunga terlebih dahulu menandainya dengan tetesan berbau khas. Begitu seekor lebah baru mengunjungi bunga yang sama, ia mencium bau tersebut dan mengetahui bahwa bunga tersebut sudah tidak berguna dan karenanya langsung pergi ke bunga yang lain. Dengan demikian, lebah tidak membuang waktu pada bunga yang sama.


Keajaiban Madu

Tahukah Anda, betapa madu merupakan sumber makanan penting yang disediakan Allah untuk manusia melalui serangga kecil ini?
Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor, belerang, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas nektar dan serbuk sari. Di samping itu, dalam madu terdapat pula sejumlah kecil tembaga, yodium, dan seng, serta beberapa jenis hormon.


Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.
(QS. Al Jatsiyah, 45: 13)

Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran, madu adalah "obat bagi manusia". Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Konferensi tersebut membahas pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari, dan propolis dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter Rumania mengatakan bahwa ia mengujikan madu untuk pengobatan pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh total. Para dokter Polandia juga menyatakan dalam konferensi tersebut bahwa resin lebah dapat membantu penyembuhan banyak penyakit seperti wasir, masalah kulit, penyakit ginekologis, dan berbagai penyakit lainnya.
Dewasa ini, apikultur dan produk lebah telah membuka cabang penelitian baru di negara-negara yang sudah maju dalam hal ilmu pengetahuan. Manfaat madu lainnya dapat dijelaskan di bawah ini:
Mudah dicerna: Karena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula lain (misalnya fruktosa menjadi glukosa), madu mudah dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun, walau memiliki kandungan asam yang tinggi. Madu membantu ginjal dan usus untuk berfungsi lebih baik.
Rendah kalori: Kualitas madu lain adalah, jika dibandingkan dengan jumlah gula yang sama, kandungan kalori madu 40% lebih rendah. Walau memberi energi yang besar, madu tidak menambah berat badan.
Berdifusi lebih cepat melalui darah: Jika dicampur dengan air hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah dalam waktu tujuh menit. Molekul gula bebasnya membuat otak berfungsi lebih baik karena otak merupakan pengonsumsi gula terbesar.
Membantu pembentukan darah: Madu menyediakan banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi, ia membantu pembersihan darah. Madu berpengaruh positif dalam mengatur dan membantu peredaran darah. Madu juga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh kapiler dan arteriosklerosis.
Membunuh bakteri: Sifat madu yang membunuh bakteri disebut "efek inhibisi". Penelitian tentang madu menunjukkan bahwa sifat ini meningkat dua kali lipat bila diencerkan dengan air. Sungguh menarik bahwa lebah yang baru lahir dalam koloni diberi makan madu encer oleh lebah-lebah yang bertanggung jawab merawat mereka-seolah mereka tahu kemampuan madu ini.
Royal jelly: Royal jelly adalah zat yang diproduksi lebah pekerja di dalam sarang. Zat bergizi tinggi ini mengandung gula, protein, lemak, dan berbagai vitamin. Royal jelly digunakan untuk menanggulangi masalah-masalah yang disebabkan kekurangan jaringan atau kelemahan tubuh.
Jelaslah bahwa madu, yang diproduksi jauh melebihi jumlah kebutuhan lebah, dibuat untuk kepentingan manusia. Dan telah jelas pula bahwa lebah tidak dapat melakukan tugas-tugas yang sedemikian sulit "dengan sendirinya". 

Source : Harun Yahya, "Menyingkap Rahasia Alam Semesta". (www.harunyahya.com)