Untuk mu.
Mungkin sudah sepuluh, seratus, seribu, atau bahkan bertumpuk-tumpuk pesan
Ku titip di kolong rindu.
Pesan itu adalah peluh,
Peluh dalam waktu aku mengikat nafsu.
Pesan itu adalah sabar,
Sabar dalam letihnya hati menerka siapa dirimu.
Pesan itu juga adalah senyum,
Senyum dalam masa menanti hadirmu.
Pesan itu adalah pesan rindu,
Rindu bertumpuk-tumpuk yang sedang ku simpan untuk mu.
Ku titip pesan di kolong rindu.
Untuk mu,
Seseorang yang entah siapa, di suatu tempat yang entah di mana.
Seseorang yang telah dicatat untuk ku.
Untuk mu,
Ku titip pesan di kolong rindu.
Medan, Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar