Tapi untungnya kami bertugas dalam tim *Thanks God! jadi aku rasa masalah bahasa pengantar bisa teratasi. Begitu aku masuk kelas, itu anak-anak langsung terpana (mungkin dikira mereka ini makhluk dari planet mana? haha). Setelah perkenalan singkat dan dengan bekal bahasa Chinese yang pas-pasan (kalo ga bisa dibilang jelek banget) jadilah aku (dibantu teman-teman) ngajarin mereka. Tapi karena kelas ini adalah kelas yang proficiency level nya paling tinggi dari semua kelas, mereka kelihatannya bisa ngerti apa yang aku maksud, walau masih susah ngerespon. Setidaknya mereka ngerti, itu udah bagus.
Tapi ada kejadian yang bikin terharu hari ini. Pertama kali kami datang minggu lalu, aku bukan bertugas di kelas sekarang melainkan di kelas lain. Jadi, waktu aku beres-beres peralatan sebelum pulang, ada seorang anak cowok yang nungguin di luar kelas, Nama nya Bryon dan dia adalah murid di kelas yang pertama kali aku ajar minggu lalu. Waktu aku keluar dia nanya pake bahasa Chinese yang kemudian di-translate oleh temenku kira-kira gini, "Wini laoshi, why don't you come to my class today?" Oh my dear! Aku bengong ditanyain begituan. Dan kemudian temenku balik nanya ke anak itu yang kira-kira artinya, "Why? Do you miss Wini laoshi?" And guess what, dia jawab, "Yes!"
Ya ampuuun,, aku terharu. Aku ga nyangka setelah kemarin ternyata dia masih ingat nama ku dan bahkan berharap aku ngajar lagi di kelasnya. Dan waktu di jalan pulang, temenku yang minggu kemarin ngajar di kelas sama bilang, "They keep asking where are you, Wini. They want their Wini laoshi".
Really?? Kali ini aku bener-bener terharu. Iya sih agak lebay, tapi aku tetep terharu. Ternyata begini rasanya jadi guru yaa, ada kebahagian tersendiri saat mereka ingat nama kita, saat mereka nyariin kita waktu kita ga nongol di kelasnya, bahkan saat mereka lambai-lambai cuma mau bilang "bye bye laoshi". Membahagiakan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar