Sabtu, 21 Mei 2016

Customs in Taiwan (Part 1)

Dua hari lalu, di kelas tutoring saya, saya mengambil topik tentang adat dan kebiasaan orang-orang Taiwan. Saat itu, saya tanya ke murid saya yang cuma satu orang itu, "Would you please to tell me about the customs in Taiwan? You can make a list firstly and then tell me." Dia bilang, "Whoa, we have so many customs!" Terus saya bilang, "You can tell me as many as you can."
Daaan ... tadaaa~~~ Inilah hasil percakapan kami selama satu jam itu.

1. Sapaan yang umum di sini adalah "Sudah makan?"
Sementara di banyak tempat di dunia sapaan yang umum saat kita bertemu dengan orang lain adalah "Apa kabar?" maka di Taiwan ngga begitu. Saat berjumpa teman, atau siapapun maka sapaan mereka adalah, "Hai, Sudah makan?". Saya ketawa. Kenapa gitu ya? Saya tanya ke murid saya. Dia juga ketawa. Dia bilang, mungkin karena jaman dulu makanan itu adalah hal yang mewah, jadi kalau orang sudah makan, maka artinya keadaannya pasti baik. Maka pertanyaannya bukan lagi "Apa kabar?" melainkan "Sudah makan?". Hmm, boleh juga.

2. Jangan pernah memberi PAYUNG atau JAM sebagai hadiah.
Di sini, jam merujuk kepada peristiwa kematian, sementara payung berarti mengakhiri hubungan. Jadi jangan sekali-kali ngasih dua buah benda ini sebagai kado di Taiwan (dan di China juga). Tapi seru juga kali ya, kalau ada pasangan mau putus, kasi aja payung, jadi ngga keki bilang "Aku mau putus". Hahaha~

3. Wanita hamil dilarang menggunakan gunting atau jarum.
Dipercaya bahwa wanita hamil yang menggunakan gunting atau jarum maka anaknya kelak akan lahir cacat. Widih, ngeri amat. Yah namanya juga adat dan kebiasaan.

4. Jangan menunjuk bulan.
Nah yang ini ngga kalah menarik. Dipercaya bahwa kalau kita menunjuk bulan dengan tangan (atau dengan kaki, mungkin) maka telinga kita akan putus. Ini yang paling lucu menurut saya (Oops, maaf!). Dan ternyata ini masih dipercaya oleh banyak orang sampai sekarang. Saya cek ke temen sekelas dan dia juga bilang kalau dia ngga berani nunjuk bulan. Sejak kecil, orang-orang di sini sudah diwanti-wanti oleh orangtua masing-masing untuk inget akan hal ini. Maka sampe gede juga, walaupun sudah calon master tetep aja masih percaya. Sekali lagi, namanya juga adat, ya.

5. Jangan berisik waktu makan.
Berisik di sini bukan ngobrol ya, tapi lebih ke berisik dengan alat makan. Karena kebanyakan orang di sini memang makan sambil ngobrol. Yang pantang adalah jangan sampai mangkuk dan sumpit menimbulkan suara berisik. Mereka menganggap suara sumpit dan mangkuk yang berisik terdengar seperti pengemis. Iya juga sih ya.

Oke, sekian dulu untuk hari ini, nanti kapan-kapan saya sambung lagi. Mau ngebis dulu, sebelum ditinggal lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar