
Pada apa lisan terbungkam
Pada apa kata menjadi sarat makna
Hingga janji menjadi begitu dinanti
Senyum dan kerutan dahi hadir kadangkala
Hanya sebab membaca baris kata
Setiap kalimat dikaji akal
Karena tiba-tiba setiap ungkapan terasa ditujukan buatnya
Dia tahu,
Sulit untuk pura-pura tidak tahu
Sulit untuk pura-pura wajar
Sulit untuk pura-pura tak merasa
Tapi dia juga sadar,
Kalaupun tahu, lantas mau apa?
Kalaupun tidak wajar, lalu selanjutnya bagaimana?
Kalaupun sudah terasa, dia bisa bilang apa?
Biar kau tahu saja,
Bukan dia menolak menerima rasa
Hanya saja,Kau memang belum benar-benar datang
Medan, April 2012
hahahahahaiiiii
BalasHapuspuitis juga rupanya
:p
hahahaha,,,
Hapusesssegedehhh