Kamis, 28 Mei 2015
Minggu, 24 Mei 2015
Sajak Dini Hari
Saat kau sendirian dan masih terjaga,
lantas airmata jatuh sendiri,
itu artinya ada hal yang kau simpan, rapat-rapat.
Yang tampak darimu adalah kuat,
adalah riang, adalah senyum,
adalah semangat, adalah hari esok.
Kau simpan sendiri hari kemarin,
rapi sekali.
Sedihnya, kalutnya, sesalnya, gelisahnya.
Lalu ia luruh sendiri.
Saat kau sendirian dan masih terjaga,
lantas airmata jatuh sendiri,
maka itu adalah butir resah yang dihela dalam-dalam,
disembunyi diam-diam.
Lalu ia luruh sendiri.
Saat kau masih terjaga, sendirian,
lantas airmata jauh sendiri,
mungkin kau rindu menatap langit lamat-lamat
lekat-lekat.
Lantas mengadu dengan teriakan tanpa ucap,
senyap-senyap.
Dan setelahnya,
luruhan tanpa kata berhenti tiba-tiba.
Chiayi, May 24 2015
lantas airmata jatuh sendiri,
itu artinya ada hal yang kau simpan, rapat-rapat.
Yang tampak darimu adalah kuat,
adalah riang, adalah senyum,
adalah semangat, adalah hari esok.
Kau simpan sendiri hari kemarin,
rapi sekali.
Sedihnya, kalutnya, sesalnya, gelisahnya.
Lalu ia luruh sendiri.
Saat kau sendirian dan masih terjaga,
lantas airmata jatuh sendiri,
maka itu adalah butir resah yang dihela dalam-dalam,
disembunyi diam-diam.
Lalu ia luruh sendiri.
Saat kau masih terjaga, sendirian,
lantas airmata jauh sendiri,
mungkin kau rindu menatap langit lamat-lamat
lekat-lekat.
Lantas mengadu dengan teriakan tanpa ucap,
senyap-senyap.
Dan setelahnya,
luruhan tanpa kata berhenti tiba-tiba.
Chiayi, May 24 2015
Sabtu, 09 Mei 2015
When you smile,,,
Real Dakwah is when you carry yourself as a genuine,
polite, and concerned human being
Because you're in a time
when everyone is selfish
- Ust. Nouman Ali Khan -
***
Kamis, 7 Mei 2015, 12.30 pm
Ceritanya hari itu aku pergi makan siang ke kantin. Laper banget abisnya dari pagi belum makan. Eh udah ding, makan assignment empat biji! Yummy~ :p Biasanya sih kalo lagi rajin aku masak sendiri. Cuma berhubung tugas lagi seabrek-abrek, yasudah lah, demi yang sejengkal ini, aku rela jadi vegetarian. Hiks!
Nah, karena aku masih sendiri, eh maksudnya cuma datang sendirian *dasar jomblo! jadinya aku cari meja yang kosong. Aku duduk agak ke belakang, tempat yang ngga rame orang, dan makan dengan damai di sana tanpa lupa baca basmalah XD
Pas lagi nikmat-nikmatnya makan, aku ngga sengaja ngeliat seorang cewek yang duduk di meja depan ku. Dan di saat yang sama ternyata dia juga ngeliat ke arah aku, lalu kami pun saling memandang dan kemudian tiba-tiba terdengar suara lolongan serigala! Haha ngga ding. Nah, karena dia juga ngeliat aku, refleks aja aku senyumin dengan senyum paling ramah se-Chung Cheng University. Dia juga balas senyum, dan abis itu aku lanjut makan.
Dan ngga lama kemudian, aku liat dia beberes barang dan piring makannya. Aku pikir, apa dia udah selesai? Kan makanan nya masih banyak. Ngga mungkin aja dia udahan, soalnya setau aku orang di sini jaraaang banget buang makanan. Eh ternyata dia mau pindah meja. And guess where? Yup! Ke meja aku, haha :D
Dia datang ke meja ku dan bilang, "Wo keyi zuo zheli ma?" Eh? Aku bengong beberapa detik dan lantas jawab, "Keyi, keyi!" Setelah itu dia nanya lagi, "Ni shi nali ren?" Eh? Aku bengong lagi. Terus dia ketawa dan bilang, "Ni ting de tong ma?" Aku jawab aja pake Inggris kalo aku dari Indonesia. Abis itu baru dia ngomong Inggris juga. Aigoooo, kenapa kagak dari tadi neng? Haha
Kami kenalan. Ngobrol-ngobrol, tanya tentang jurusan, tentang sekolah, banyak lah. Dan sebelum pergi dia ngasi aku ini,
Iya! Ini nomor hape si kawan beserta namanya. Dan katanya lagi, "Kalo kamu mau pergi keluar beli-beli sesuatu, hubungi aku aja, aku ada motor kok!"
Aku bengong (lagi). Ini anak, baru kenal, udah nawarin bantuan segitunya. Kalo aku orang jahat gimana coba? Terus tiap hari nelponin bilang, "Hey, aku pengen mie bakso nya Mbak Wiwi, anterin nyok!" gimana? Haha :D Tapi syukurnya aku bukan orang jahat, jadi kamu aman, Nak.
***
I learnt something on that day. Aku jadi inget sama hadits Rasul yang bilang, "Mukmin itu, mudah akrab dan gampang diakrabi ..." Yup. Tiap muslim adalah agen yang mau tidak mau akan merepresentasikan Islam dengan dirinya. Suka tidak suka, orang akan melihat Islam kita dari diri kita, seorang Muslim. Maka dakwah jaman ini bukan hanya memberi ceramah-ceramah, bukan hanya menulis buku-buku, tapi juga menyajikan akhlaq indah pada sesama. No matter who, siapa saja adalah objek dakwah, kan? Jika hanya dengan senyum saja orang bisa menawarkan "bantuan", apatah lagi dengan akhlaq indah lainnya? Mereka bisa berikan hatinya!
Aku belajar bahwa menjadi seorang Muslim di negeri asing ini tidaklah mudah. Orang-orang akan melihat Islam dari dirimu, dari caramu bergaul, dari caramu bicara, bahkan dari caramu makan! Allah,,, bantu kami memperbaiki akhlaq agar jangan ada orang yang menghina agama-Mu sebab akhlaq kami yang tak menawan. Aaamiin.
polite, and concerned human being
Because you're in a time
when everyone is selfish
- Ust. Nouman Ali Khan -
***
Kamis, 7 Mei 2015, 12.30 pm
Ceritanya hari itu aku pergi makan siang ke kantin. Laper banget abisnya dari pagi belum makan. Eh udah ding, makan assignment empat biji! Yummy~ :p Biasanya sih kalo lagi rajin aku masak sendiri. Cuma berhubung tugas lagi seabrek-abrek, yasudah lah, demi yang sejengkal ini, aku rela jadi vegetarian. Hiks!
Nah, karena aku masih sendiri, eh maksudnya cuma datang sendirian *dasar jomblo! jadinya aku cari meja yang kosong. Aku duduk agak ke belakang, tempat yang ngga rame orang, dan makan dengan damai di sana tanpa lupa baca basmalah XD
Pas lagi nikmat-nikmatnya makan, aku ngga sengaja ngeliat seorang cewek yang duduk di meja depan ku. Dan di saat yang sama ternyata dia juga ngeliat ke arah aku, lalu kami pun saling memandang dan kemudian tiba-tiba terdengar suara lolongan serigala! Haha ngga ding. Nah, karena dia juga ngeliat aku, refleks aja aku senyumin dengan senyum paling ramah se-Chung Cheng University. Dia juga balas senyum, dan abis itu aku lanjut makan.
Dan ngga lama kemudian, aku liat dia beberes barang dan piring makannya. Aku pikir, apa dia udah selesai? Kan makanan nya masih banyak. Ngga mungkin aja dia udahan, soalnya setau aku orang di sini jaraaang banget buang makanan. Eh ternyata dia mau pindah meja. And guess where? Yup! Ke meja aku, haha :D
Dia datang ke meja ku dan bilang, "Wo keyi zuo zheli ma?" Eh? Aku bengong beberapa detik dan lantas jawab, "Keyi, keyi!" Setelah itu dia nanya lagi, "Ni shi nali ren?" Eh? Aku bengong lagi. Terus dia ketawa dan bilang, "Ni ting de tong ma?" Aku jawab aja pake Inggris kalo aku dari Indonesia. Abis itu baru dia ngomong Inggris juga. Aigoooo, kenapa kagak dari tadi neng? Haha
Kami kenalan. Ngobrol-ngobrol, tanya tentang jurusan, tentang sekolah, banyak lah. Dan sebelum pergi dia ngasi aku ini,
Iya! Ini nomor hape si kawan beserta namanya. Dan katanya lagi, "Kalo kamu mau pergi keluar beli-beli sesuatu, hubungi aku aja, aku ada motor kok!"
Aku bengong (lagi). Ini anak, baru kenal, udah nawarin bantuan segitunya. Kalo aku orang jahat gimana coba? Terus tiap hari nelponin bilang, "Hey, aku pengen mie bakso nya Mbak Wiwi, anterin nyok!" gimana? Haha :D Tapi syukurnya aku bukan orang jahat, jadi kamu aman, Nak.
***
I learnt something on that day. Aku jadi inget sama hadits Rasul yang bilang, "Mukmin itu, mudah akrab dan gampang diakrabi ..." Yup. Tiap muslim adalah agen yang mau tidak mau akan merepresentasikan Islam dengan dirinya. Suka tidak suka, orang akan melihat Islam kita dari diri kita, seorang Muslim. Maka dakwah jaman ini bukan hanya memberi ceramah-ceramah, bukan hanya menulis buku-buku, tapi juga menyajikan akhlaq indah pada sesama. No matter who, siapa saja adalah objek dakwah, kan? Jika hanya dengan senyum saja orang bisa menawarkan "bantuan", apatah lagi dengan akhlaq indah lainnya? Mereka bisa berikan hatinya!
Aku belajar bahwa menjadi seorang Muslim di negeri asing ini tidaklah mudah. Orang-orang akan melihat Islam dari dirimu, dari caramu bergaul, dari caramu bicara, bahkan dari caramu makan! Allah,,, bantu kami memperbaiki akhlaq agar jangan ada orang yang menghina agama-Mu sebab akhlaq kami yang tak menawan. Aaamiin.
Selasa, 05 Mei 2015
(Still) Being a Teacher; Amazing!
Siapa yang ga meleleh coba dapat postingan macam ini?
Ini masih edisi "kemaruk", masih edisi salah tingkah, masih edisi terkagum-kagum, bahwa aku sekarang adalah seorang (calon) guru.
Hei, anak-anak itu merindukanku!
Orang yang bahkan cuma bakalan senyam-senyum dan garuk-garuk kepala kalau mereka mulai ngomong panjang lebar, duibuqi dear~~ :D
Rasanya ga sabar menunggu minggu depan.
Nantikan aku ya anak-anak~~
Laoshi zhen de xiang nian ni men!
Rasanya ga sabar menunggu minggu depan.
Nantikan aku ya anak-anak~~
Laoshi zhen de xiang nian ni men!
Langganan:
Postingan (Atom)